Sabtu, 13 Desember 2014

Peserta Program SSEAYP 2014 Beraktivitas Selama 4 Hari di Kota Surabaya

Terminal Peabuhan Gapura Surya Nusantara
Tanjung Perak Surabaya
Hari Jum’at (05/12/’14) Kapal NIPON MARU Jepang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pukul : 10.10 Wib. Kapal tersebut khusus membawa peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) tahun 2014 yang akan mengadakan beberapa aktivitas kunjungan di Kota Surabaya mulai tanggal 5 – 8 Desember 2014. Sekitar 330 pemuda berusia 20 – 30 tahun yang merupakan putra terbaik pilihan dari 10 Negera ASEAN dan Jepang (11 Negara) telah berla
Kapal NIPON MARU
Japanese
yar menggunakan Kapal Pesiar Nippon Maru
ini selama 51 hari mengelilingi dan berlabuh di Negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Selama berlayar dan berlabuh di setiap Negara, peserta mengikuti program Discussion, Club Activities, Solidarity Group, Country Presentation, Courtesy Call, Institutional Visit, Homestay, Interaction with Local Youth, serta Art and Culture Performance

Kesibukan di atas Kapal Nipon Maru sebelum kapal tersebut merapat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, walau tidak terlihat dari bawah/luar Kapal tetapi sebenarnya di atas/di dalam kapal ada kegiatan penyelesaian persyaratan warga asing masuk dalam wilayah Indonesia. Tim Imigrasi, Tim Bea Cukai, Tim Kesehatan Pelabuhan bergeak mendahului untuk memeriksa seluruh crew  awak kapal dan peserta SSEAYP 2014. Setelah ada tanda-tanda yang diberikan kepada Syahbandar Pelabuhan, maka Kapal diperkenankan merapat ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak. Kegiatan lain setelah merapatnya Kapal Nipon Maru Japan, masih ada kegiatan lainnya, yaitu kegiatan “Country Presentatition”. Dalam kegiatan ini, seluruh panitia penerima kunjungan Pemuda Kapal ASEAN – Japanese memberikan penjelasan secara detail program kegiatan peserta SSEAYP bearada di Jawa Timur. Ada kegiatan lain yang juga menarik, yaitu kegiatan “Wellcoming Ceremony” yang dilaksanaan di Dolphin Hall – MS Nippon Maru setelah pelaksanaan Sholat Jum’at, yaitu tepat pukul 13.00 – 13.40 Wib. Sebagai pejabat negara Republik Indonesia yang menerima pada pelaksanaan Upacara Kedatangan adalah Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Yuni Poerwaty didampingi pejabat di bawahnya di Lingkungan Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Presedint SSEAYP International Indonesia. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan “Press Conference” di atas Kapal Nipon Maru. Tidak semua wartawan dapat dengan mudah mesuk dan akan meliput serta wawancara dengan crew Kapal Nipon Maru. Khusus bagi wartawan media cetak dan media visual yang telah mendaftar dan memperoleh ID Card yang diperkenankan masuk meliput berita terkait dengan Program SSEAYP 2014 ini.

MARCHING BAND PELINDO III
Menyambut Kedatangan Kapal Nipon Maru Jepang
Diluar kapal, khususnya di Dermaga pelabuhan Tanjung Perak juga terdengar penyambutan drumband Pelindo III Surabaya. Seluruh peserta SSEAYP 2014 menyaksikan permainan cantik dan alunan musik yang mendendangkan lagu-lagu daerah dengan gegap gempita. Mereka secara tertib bersandar di pagaran atas kapal sambil melambaikan bendera kebangsaan dari asal masing-masing peserta, keadaan ini justru menambah semakin meriahnya acara penyambutan tersebut. Yel-yel yang diteriakan oleh para pemain drumband, dibalas yel-yel dengan semangat oleh peserta SSEAYP 2014. Seluruh peserta SSEAYP belum diperkenankan turun dari kapal sebelum acara di atas Kapal secara keseluruhan selesai.

Courtesy Call
Gedung Negara GRAHADI
Surabaya
Courtesy Call merupakan kegiatan pertama di Negara yang dikunjungi peserta Program SSEAYP 2014, yaitu merupakaan kunjungan kehormatan kepada pimpinan tertinggi Negara/Lembaga Negara. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Surya No. 7 Surabaya. Sejak pukul 12.30, ruang penyambutan tamu peserta Program SSEAYP 2014 terlihat rapi, berjajar kursi dengan jumlah sebanyak peserta yang di depannya bertuliskan papan negara masing-masing. Papan nama bertuliskan negara Indonesia yang diikut sederetan kursi sebanyak 29 bauh terletak paling ujung sebelah barat. Selanjutnya, deretan 10 Negara lainnya mengarah ke timur. Di depan deretan peserta Program SSEAYP 2014, di atas podium terletak 6 buah kursi VIP yang dibelakangnya dipasang Backdrop besar yag bertuliskan “COURTESY CALL”. Suasana di luar Gedung, sejak pukul 11.30 Wib diguyur hujan yang sangat lebat. Tepat pukul 14.40 wib sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan, rombongan peserta Program SSEAYP 2014 dengan menggunakan 11 (sebelas) Bus memasuki ruang pertemuan Gedung Grahadi sebelah barat. Walaupun cuaca hujan yang sangat lebat mengguyur Gedung Negara Grahadi Surabaya, semangat para pemuda ASEA – JAPANESE tetap terjaga, masuk ke ruang pertemuan yang diatur secara rapi per-Negara.


Peserta Program SSEAYP 2014
Secara Rapi Memasuki Ruang Grahadi Barat Yang
Diatur Pernegara
Kunjungan kehormatan ini diikuti oleh semua peserta SSAYP 2014 dengan jumlah 330 pemuda dari perwakilan 11 Negara Asia Tenggara dan Jepang. Kegiatan ini merupakan penghargaan kepada Negara yang dikunjungi dan juga sebagai kebanggaan peserta Program SSEAYP. Sebelum melakukan aktivitas selama di Kota Surabaya, mereka sebelumnya disambut secara kenegaraan olah Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah selama di Indonesia. Pejabat yang hadir pada saat penerimaan kunjungan kehormatan ini adalah Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Ibu Yuni Poerwati, Asdep Peningkatan SDM Pemuda, Drs. Imam Gunawan, MAP, Konsulat Jenderal Jepang di Kota Surabaya, Nakimaru, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Sugeng Riyono, Presiden SSEAYP International Indonesia, Badruzaman, Kepala Bidang Penelusuran Pemuda, Suyadi Pawiro Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, dan Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda, Drs. Didiek Dwijanto, MM serta Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM.




Pokok acara pada pelaksanaan penerimaan Kunjungan Kehormatan, diawali dengan sambutan sebagai perwakilan peserta Program SSEAYP 2014 langsung disampaikan Konsulat Jenderal Jepang di Kota Surabaya, Nakamura. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa haru dan ucapan terima kasih atas penyambutan Gubernur Jawa Timur dan perkenan beliau kepada peserta Program SSEAYP 2014 untuk beraktivitas di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya selama 4 hari, terhitung mulai tanggal 5 – 8 Desember 2014.

Selanjutnya sambutan selamat datang Gubernur Jawa Timur yang dibacakan langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Ibu Yuni Poerwaty. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jepang dan Panitia Program SSEYAP 2014, bahwa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah Country Program, ini merupakan kunjungan Kapal Pemuda ASEAN – Jepang yang kedua kalinya di Jawa Timur, setelah terpilih sembilan belas tahun yang lalu pada tahun 1995, tepatnya di Kota Surabaya – Jawa Timur. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bapak Gubernur Jawa Timur karena ada kunjunan kenegaraan ke Negara Canada sampai dengan tanggal 8 Desember 2014. Program seperti ini sangat bagus dan perlu didukung, karena di dalamnya mempunyai tujuan yang sangat dalam dan bermakna, yaitu upaya menngkatkan persahabatan yang saling pengertian (friendship and mutual understanding)  dan sekaligus kegiatan ini juga dapat menjadi ajang peningkatan jiwa kepemimpinan, hubungan strategis, dan pembentukan jejaring yang kuat antar negara asian dan jepang.

Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI juga menambahkan bahwa sebagai salah satu Provinsi termaju dan terbesar di Indonesia, Jawa Timur juga dikenal sebagai pusat perdagangan dan industri maritim di negeri ini. Oleh sebab itu, kami berharap dengan kehadiran seluruh peserta duta pemuda Asian dan Jepang, kepada adik - adik semua untuk dapat lebih mengenal secara dalam dan dekat akan potensi pembangunan Provinsi Jawa Timur ini ke konteks yang lebih luas, adik - adik dapat juga menyempatkan hadir pula diberbagai tempat wisata yang begitu indah diberbagai lokasi yang tersebar di seluruh jawa timur, dan jangan meninggalkan kesempatan menikmati  kemegahan jembatan penyeberangan Surabaya – Madura (Suromadu) yang memiliki jarak 5,5 km dan beberapa pemandangan alam lain yang juga indah.

Kegiatan “Courtesey Call” diakhiri foto bersama seluruh pejabat dengan masing-masing perwakilan negara secara bergantian hingga pukul 16.00 Wib. Selanjutnya peserta menuju Pelindo III untuk melanjutkan kegiatan lainnya yang sudah direncanakan sebelumnya secara rapi oleh seluruh panitia SSEAYP International Indonesia, yaitu kegiatan “Diorama”. Diorama adalah merupakan kegiatan yang dilaksanakan di Lantai III Terminal Gapura Surya Nusantara Surabaya. Peserta SSEAYP 2014 tiba di Terminal Gapura Surya Nusantara tepat pukul 16.45 Wib, turun dari Bus menuju ke Gedung Terminal lantai 3 untuk mengikuti kegiatan Diorama Wonderful Indonesia. Pada kegiatan ini, peserta SSEAYP 2014 dibebaskan untuk menikmati pameran hasil karya Jawa Timur, dan menikmati musik tradisional, bahkan diberi kesempatan mengolah dan cara membuat klepon serta cara membatik. Alokasi waktu yang disediakan adalah mulai pukul 17.00 – 18.50 Wib (selama kurang lebih 1,5 Jam). Mengingat bahwa pada pukul 19.00 Wib seluruh peserta wajib mengikuti acara Welcoming Dinner & Art Performence, maka alokasi waktu yang disediakan untuk menikmati musik traidisonal pada acara “Diorama” diatur bebas oleh masing-masing peserta.




Welcoming Dinner & Art Performance
Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda
Memberi Kata Sambutan
Welcoming Dinner & Art Performence merupakan kegiatan makan malam bersama dan pertunjukan penampilan budaya dari masing-masing negara peserta. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 5 Desember 2014 pukul 19.00 – 20.00 Wib di Lantai I Terminal Gapura Surya Nusantara. Sebelum makan malam, sebagai pengantar ucapan selamat datang di Terminal Gapura Surya Nusantara disampaikan oleh General Manager Pemasaran PT. Pelabuhan Indonesia III. Selanjutnya, kata sambutan selamat datang di Kota Surabaya atas nama Walikota Surabaya disampaikan langsung oleh Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Ibu Yuni Poerwaty.




Sambutan sangat singkat yang disampaikan Ibu Yuni, diawali permohonan maaf atas ketidak hadiran Ibu Walikota Surabaya pada acara tersebut dan mengharap kepada seluruh peserta untuk dapat menikmati panorama, dan keindahan, serta keramahan masyarakat Kota Surabaya. Selama dua hari kedepan, seluruh peserta akan hibup bersama masyarakat Kota Surabaya, akan menikmati berbagai aktivitas dan segala hiruk pikuk Kota Surabaya. Seluruh peserta untuk tidak merasa khawatir, masyarakat Kota Surabaya sangat baik dan ramah serta sopan santun. “Mereka akan menerima seluruh peserta dengan baik,” tambah Ibu Yuni dalam sambutannya.

Kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dengan seluruh undangan yang hadir. Sambil menikmati hidangan yang teah disediakan PT. Pelindo III, masing-masing negara menampilkan ciri khas budaya negaranya selama kurang lebih 3 menit secara bergantian. Beragam keterampilan yang dikuasai masing-masing negara ditampilkan secara baik, ada yang menampilkan tarian dan ada juga yang bernyanyi bersama lagu khas negaranya. Acara berakhir tepat pukul 20.30 Wib dan masing-masing peserta SSEAYP 2014 kembali menuju Kapal untuk beristirahat.

Institutional Visit
Institutional Visit merupakan kegiatan pada hari kedua peserta SSEAYP 2014, yaitu tanggal 06 Desember 2014 di Universitas Airlangga Surabaya, Intitut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan PT. PAL Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 10.00 – 12.00 Wib, sejumlah 330 orang peserta SSEAYP 2014 dibagi ke tiga lokasi yang telah ditentukan. Kunjungan ketiga lokasi tersebut dengan menggunakan 11 Bus yang terbagi ketiga lokasi. Adapun kegiatan di masing-masing lokasi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

Jadwal Kunjungan
Di Institut Teknologi 10 November Surabaya

Jadwal Kunjungan
Di Universitas Airlangga Surabaya

Jadwal Kegiatan
Di PT. PAL Surabaya

      Welcoming peserta di Gedung Pusdiklat
      Speech dari perwakilan Pelindo
      Speech dari perwakilan peserta
      Company Profile & Discussion (in English)
      Tour di pabrik kapal
-    Ishoma

Rabu, 03 Desember 2014

Pupus Kekhawatiran Dalam Menjaring Peserta Orang Tua Angkat Program Kunjungan Kapal Pemuda ASEAN – JEPANG (SSEAYP) Tahun 2014

Hari Sabtu (29/09/’14) Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM mendampingi Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Kemenpora RI, Suyadi Pawiro dan Wakil Presiden SSEAYP International Indonesia, Teguh membuka pelaksanaan Technical Meeting (pertemuan teknik) peserta Orang Tua Angkat Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) tahun 2014 yang akan berlabuh tanggal 5 – 8 Desember 2014 di Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya, Jawa Timur.

Keterlibatan masyarakat Kota Surabaya khususnya, Jawa Timur pada umumnya sebagai Orang Tua Angkat Program SSEAYP 2014 adalah untuk memenuhi salah satu kegiatan pokok program SSEAYP dimaksud selama Kapal Pemuda ASEAN – Jepang tersebut merapat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dari beberapa kegiatan pokok pemuda selama di Kota Surabaya, salah satunya adalah kegiatan Homestay, dimana seluruh peserta yang berjumlah 330 pemuda dari perwakilan 11 Negara Asia Tenggara dan Jepang akan ditempatkan bersama masyarakat Kota Surabaya secara terpisah berada dalam Keluarga yang menjadi orang tua angkatnya. Masing-masing keluarga angkat akan ditempatkan sebanyak 2 (dua) orang pemuda secara acak selama 2 hari dan 2 malam. Ada kemungkinan satu keluarga akan ketempatan 1 (satu) orang pemuda dari Myanmar dan Jepang atau lainnya.

Dalam sambutan pembuka, Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Kemenpora RI, Suyadi Pawiro menyampaikan bahwa selama berkumpul dengan Orang Tua Angkat, peserta Program SSEAYP tersebut akan mengikuti aktivitas rutin sehari – hari dari keluarga yang dia tempati. Tidak ada program khusus yang diberikan panitia SSEAYP kepada keluarga yang mendapatkan ketempatan peserta SSEAYP. Kegiatan yang dilakukan secara bebas mengikuti irama keinginan Orang tua angkat. Pada kegiatan homestay, orang tua angkat wajib memiliki putra atau putri sebaya dengan peserta, dengan harapan akan menjadi teman.

Suyadi Pawiro menambahkan bahwa pada Tahun 2014 ini, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk “the 41st Ship for South East Asian and Japanese Youth Program, setelah terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 2012 di Jakarta. Berdasarkan kesepakatan bersama dalam konferensi di Jepang bulan Nopember 2013, Indonesia akan menerima kunjungan peserta program tersebut di Kota Surabaya pada tanggal 5 – 8 Desember 2014.

Selanjutnya dalam sambutannya menyampaikan ahwa kehadiran pemuda-pemuda Asia Tenggara dan Jepang ini ke Kota Surabaya adalah program kegiatan yang sudah berlangsung selama 41 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan persahabatan yang saling pengertian (friendship and mutual understanding) dan sekaligus sebagai ajang peningkatan jiwa kepemimpinan, hubungan strategis, dan pembentukan jejaring yang kuat. Sekitar 330 pemuda berusia 20 – 30 tahun yang merupakan putra terbaik pilihan dari 10 Negera ASEAN dan Jepang (11 Negara) akan berlayar menggunakan Kapal Pesiar Nippon Maru selama 51 hari mengelilingi dan berlabuh di Negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Selama berlayar dan berlabuh di setiap Negara, peserta mengikuti program Discussion, Club Activities, Solidarity Group, Country Presentation, Courtesy Call, Institutional Visit, Homestay, Interaction with Local Youth, serta Art and Culture Performance

Pada penyampaian awal sambutan, Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda sedikit merasa lega bahwa perolehan peserta Orang Tua Angkat tidak terlalu jauh dari target yang diharapkan, artinya bahwa masyarakat Kota Surabaya ditakutkan tidak berkenan menjadi orang tua angkat dalam kegiatan ini. Ini menjadi kekhawatiran bersama seluruh panitia apabila capaian target 170 orang tua angkat tidak terpenuhi. Rasa khawatir ini muncul ketika target 170 orang tuan angkat yang diharapkan, sampai dengan tanggal 28 November 2014 masih mencapai perolehan 95 orang tua angkat,  artinya bahwa kebutuhan orang tua angkat masih kurang/masih membutuhkan + 75 orang tua angkat lagi. Namun kekhawatiran minimnya penjaringan orang tuang angkat program SSEAYP tersebut pupus ketika pada hari ini (29/09/’14), jumlah kehadiran orang tua angkat pada pertemuan teknik sudah menunjukan jumlah yang agak menggembirakan, yaitu hanya kurang 30 orang tua angkat. Kekurangan orang tua angkat sejumlah 30 orang lagi tersebut harapannya dapat tercapai dengan tenggang waktu 4 (empat) hari lagi sebelum tanggal 5 Desember 2014. Pengurus Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Timur akan berbuat maksimal memenuhi kekurangan orang tua angkat tersebut dengan cara menawarkan kembali kepada pejabat – pejabat di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya.

Pada pertemuan teknik tersebut, seluruh orang tua angkat Program SSEAYP 2014 ini mendapat penjelasan secara ditail dari SSEAYP International Indonesia (SII), Teguh. Dalam paparannya beliau menjelaskan seluruh persyaratan umum yang wajib dipenuhi oleh host family, antara lain yang sangat mendasar adalah (1) tujuan homestay adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar mengalami tatacara kehidupan yang berbeda, memahami dan mendalami masyarakat sekitar. Prinsip penyelenggaraan homestay adalah menghormati nilai-nilai kebudayaan yang berbeda (2) Waktu homestay selama kurang lebih 2 hari (3) Host family diharapkan dapat menyediakan makanan (makan pagi, makan siang dan makan malam) dan tempat tinggal serta angkutan selama homestay secara gratis, bertanggung jawab terhadap keselamatan dan saling tukar pengalaman dengan peserta (4) memberikan keleluasaan kepada peserta memahami kehidupan sehari-hari.

Senin, 24 November 2014

Peserta PSP3 Angkatan XXIII Mengikuti Pelatihan Multimedia Bagi Pemuda Se Jawa Timur Tahun 2014

Sejumlah 6 (enam) orang Peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) Angkatan XXIII yang lokasi penempatannya berada di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tuluangung mengikuti kegiatan “Pelatihan Multimedia Bagi Pemuda se Jawa Timur Tahun 2014” Wilayah Bakorwil IV Pamekasan yang dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur terhitung mulai tanggal 18 – 21 November 2014 di Hotel Royal Regal, Jl. Jaksa Agung Suprapto Surabaya.  Mengingat kuota yang diberikan panitia untuk peserta PSP3 Angkatan XXIII terbatas hanya 6 (enam) orang, maka Dinas/Instansi terkait diberikan kepercayaan untuk memilih 3 (tiga) orang dari masing-masing Kabupaten untuk memilih dari 10 (sepuluh) orang PSP3 lainnya yang berada di lokasi penempatan, yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 orang peserta dari 7 (tujuh) Kabupaten/Kota yang berada di Wilayah Bakorwil IV Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep, serta tambahan dari peserta PSP3 Angkatan XXIII untuk penempatan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tulungagung. Dibuka kegiatan ini secara langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur pada tanggal 18 November 2014 pukul 19.00 wib. Di Hotel Royal Regal Surabaya. Pada saat acara pembukaan, Dr. Sugeng Riyono Kadispora Provinsi Jawa Timur di dampingi Interprise Account Manager Goverment PT. Telkom Suramadu, Tulus Widodo sebagai Lembaga yang memiliki akses yang sangat kuat dibidang informasi dan komunikasi.

Dalam sambutan tanpa teksnya, Dr. Sugeng Riyono menyampaikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi yang paling pesat perkembangannya, dalam kehidupan manusia dan tidak akan pernah lepas dari peran teknologi informasi dan komunikasi, bahkan sesuatu yang menyentuh hajat hidup orang banyak dirasakan perlu dan harus ditata dengan menggunakan teknologi informasi, demi efisiensi, akurasi, kecepatan dan keamanan (it security).   Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat serta dinamika interaksi kehidupan manusia yang kian mengglobal, menuntut kita semua terutama para generasi muda, sebagai bagian dari warga dunia lainnya untuk bisa lebih  menyesuaikan diri, adaptif, memiliki pengetahuan, skill serta kompetensi dalam berbagai bidang, sehingga dapat terus eksis dalam menatap kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Dr. Sugeng Riyono juga menambahkan dalam sambutannya bahwa untuk mengahadapi pasar bebas asia tenggara yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 mendatang, perlu dilakukan terobosan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pemuda Jawa Timur untuk memiliki kemampuan mendesain dan menginformasikan hasil karya dan usahanya melalui media website, kita juga sangat tahu bahwa manfaat dan kegunaan media website adalah sebagai media promosi, media komunikasi, media interaksi, media bisnis, dan media silatuhrahmi.

“Pemuda Jawa Timur harus memiliki kemampuan mendesain media website sendiri dan menjadikan pemuda yang kreatif, inovatif, dan mempunyai kemandirian dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi serta mampu menjadi kader penggerak di bidang multimedia”, tambah Kadispora dalam sambutannya. Pelatihan multimedia ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di kalangan  generasi pemuda, khususnya dalam upaya  pengenalan di bidang website dan pengelolaan serta cara publikasinya hasil karya atau kegiatan pemuda dalam ruang lingkup wilayahnya kepada masyarakat.

Pelatihan Multimedia yang dilaksanakan hanya 4 (empat) hari ini dirasa sangat kurang olah seluruh peserta, mengingat bahwa materi yang bagus ini sebenar dibutuhkan waktu beberapa hari namun harus dipadatkan dan ditempuh hanya dalam waktu 4 (empat) hari saja. Narasumber dipercayakan sepenuhnya kepada PT. Telkom Suramadu dalam kendali tanggung jawab diserahkan kepada Interprise Account Manager Goverment PT. Telkom Suramadu, Tulus Widodo dan dibantu dengan narasumber teknis sebanyak 5 (lima) orang. Dengan bimbingan yang cukup sabar dan mau menerima semua pertanyaan dengan sangat baik, membuat peserta lebih mudah dalam penguasaan materi. Materi yang diberian tidak hanya cara membuat sebuah website, tetapi peserta juga diberikan materi sampai dengan cara mempublikasikannya. Bahkan diberikan materi tambahan cara membuat Toko Online dan perlik perlik dunia website. Nemun demikian, dalam waktu yang relatif singkat ini tentunya semua peserta belum mampu secara mahir menjalankan semua konsep secara baik, tetapi semua narasumber tetap memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk selalu berkomunikasi diluar pelatihan ini.

Selasa, 04 November 2014

Kadispora Jawa Timur Menerima Peserta BPAP 2014


Hari ini (04/11/’14) Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur berkenan menerima peserta Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) Tahun 2014 sebanyak 15 orang pemuda dari 3 (tiga) provinsi yang akan ditempatkan di daerah tujuan, yaitu Kabupaten Banyuwangi. Peserta BPAP tersebut berasal dari Sumatera Utara sebanyak 5 orang, Kalimantan Selatan 5 orang, dan Nusa Tenggara Timur 5 orang. Kelima belas peserta BPAP tersebut diterima di Ruang Rapat Rudi Hartono Dispora Provinsi Jawa Timur Jl. Kayon No. 56 Surabaya dan didampingi 5 pemuda Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Jawa Timur.

Program Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) Tahun 2014 ini adalah merupakan kelanjutan kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) yang telah mereka ikuti selama kurang lebih satu minggu, yaitu terhitung mulai tanggal 26 Oktober s/d 02 November 2014 di Pelataran Komplek Candi Prambanan DI. Yogyakarta. Kedua program kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tersebut adalah merupakan salah satu bentuk penguatan wawasan kebangsaan pemuda dengan memahami berbagai potensi budaya dan kekayaan alam sebagai sumber utama pembangunan nasional, sehingga diharapkan berujung terhadap peningkatan kreativitas pemuda dalam membangun capacity building.

Melalui kegiatan ini, para pemuda diharapkan dapat mengembangkan dirinya melalui proses interaksi dengan budaya dan kreativitas lokal yang dikembangkan oleh masyarakat. Melalui proses interaksi, berdialog, bekerjasama dan ikut memecahkan masalah bersama diantara para pemuda yang berbeda latar belakang, kelompok,  golongan, suku, agama dan etnis tertentu, diharapkan para pemuda dapat mengembangkan kearifan untuk dapat menerima perbedaan dan menjadikan sebagai kekuatan bersama untuk membangun bangsa.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Sugeng Riyono, dalam sambutannya memberikan gambaran luas tentang kondisi Kabupaten Banyuwangi, tempat lokasi penempatan program BPAP Tahun 2014. Banyuwangi dipimpin seorang Bupati putra daerah, seorang dokter, dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Rakyat (DPR) RI. Kabupate Banyuwangi adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di paling ujung Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Osing. Suku Osing adala penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan kerajaan Blambanga, suku Osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang berbeda dari masyarakat Jawa dan Madura. Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan tari gandrung yang menjadi maskot Kabupaten ini.

Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blmabangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Maaram dan VOC serta Blmabangan kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda d Pulau Jawa.

Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri Sri Tanjung yang dibunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya ragu aka janin dalam rahimnya bukan merupakan anaknya tetapi hasil perselingkuhan ketika dia tinggal menuju medan perang. Karena tuduhan sang suami, sang putri rela mati untuk membuktikan ketidak benaran tuduhan sang suami. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami, sang putri berkata : "Jika darah yang mengalir di sungai ini berbau amis, berarti memang janin ini bukananakmu, tetapi jika berbau harun (wangi) maka janin ini adalah anakmu". Maka ketika sang putri meloncat dan tenggelam ke dalam aliran sungai, darah yang mengalir ke dalam air sungai tersebut berbau wangi, maka menyesalah sang suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini dan menamai daerah itu sebagai Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi dijuluki Kota Banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak Banten Jawa.

Dr. Sugeng Riyono juga berpesan kepada peserta BPAP dari ketiga provinsi tersebut agar peka dan mau mempelajari secara serius adat istiadat dan kelebihan Kabupaten Banyuwangi, terutama budaya setempat yang memiliki corak yang sangat kental. Juga dapatnya peserta bisa membawa diri dan upaya keinginan beradaptasi dengan lingkungan seitar, sebab daerah tersebut sangat kuat dengan dunia mistik, Kabupaten Banyuwangi adalah daerah agamis, tidak terdapat dan tidak mengenal adanya hiburan malam di cafe-cafe apalagi tarian striptis, sangat jauh dari kehidupan masyarakat di sana.

Daam sambutan penutupnya, beliau juga berpesan agar seluruh peserta mampu menyerap budaya lokal secara baik, pelajari berbagai potensi daerahnya, himpun beragam cirikhas budayanya sebanyak mungkin, dan terakhir beliau menyampaikan selamat jalan, tumbuhkan semangat sampai akhir program BPAP di Kabupaten Banyuwangi, serta kembali dengan tdak membawa masalah negatif, yang justru nantinya berdampak negatif terhadap citra daerah asal peserta.
Dipenghujung acara, perwakilan dari ketiga provinsi menyerahkan cendera mata daerahnya sebagai kenang-kenangan kepada Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, jadwal acara setelah pertemuan dengan Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, seluruh peserta memiliki jadwal yang telah diatur, yaitu program CITY TOUR. Kegiatan City Tour yang akan dperkenalkan kepada peserta BPAP adalah Jembatan SURAMADU, Kebun Binatang Wonokromo, MONKASEL,dan yang terakhir akan menuju ke Lumpur Lapindo di Kabupaten Mojokerto.

Minggu, 02 November 2014

Jambore Pemuda Indonesia Tahun 2014


Pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tahun 2014 berakhir pada tanggal 01 November 2014 di Komplek Candi Prambanan Yogyakarta. Kegiatan ini dikemas secara rapi dengan kegiatan upacara penutupan yang dilaksanakan di Panggung Terbuka Balet Ramayana, dengan menampilkan acara pokok Pementasan Balet Ramayana. Namun sebelumnya, acara didahului dengan berbagai penampilan Tari Kolosal oleh peserta JPI dari 33 provinsi yang masing-masing diwakili hanya 2 orang peserta. Setelah Pementasan Balet Ramayana, rencananya kegiatan JPI akan ditutup secara resmi oleh Gubernur DI. Yogyakarta, namun karena suatu hal acara ditutup secara resmi oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI dan Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) DI. Yogyakarta serta diakhiri secara meriah Pesta Kembang Api. Yang selanjutnya semua peserta JPI Tahun 2014 akan mengikuti program kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) selama 25 hari di provinsi lokasi penempatan. Peserta JPI dari Provinsi Jawa Timur dibagi dalam 3 (tiga) kelompok terpisah, 5 orang peserta di tempatkan di Medan – Sumatera Utara, 5 orang peserta ditempatkan di Kalimantan Selatan, dan 5 orang peserta ditempatkan di Nusa Tenggara Timur. Sebaliknya, untuk peserta BPAP yang akan ditempatkan di Jawa Timur adalah 15 peserta JPI dari Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, seluruh peserta JPI mengikuti seluruh program kegiatan yang telah diatur oleh panitia secara rapi selama enam hari, terhitung mulai tanggal 26 Oktober s/d 02 November 2014. Kegiatan pokok yang menjadi kewajiban peserta JPI adalah berupa (1) Senam Kreasi Daerah, merupakan tampilan kreasi senam yang memadukan gerakan tari tradisional, lagu, musik ataupun instrumental daerah ke dalam gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik kreasi, kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi (2) Pelangi Nusantara/Outgame, merupakan kegiatan untuk saling mengenal antara peserta se Indonesia dengan bermain game di alam terbuka (3) Kirab Budaya Pemuda Nusantara, merupakan kegiatan kirab peserta JPI dengan menggunakan pakaian khas daerah yang diawali dari Komplek Candi Prambanan dengan Bus menuju halaman Dinas Pariwisata yang berlokasi di Jalan Malioboro. Kemudian peserta melakukan kirab dengan berjalan kaki disepanjang jalan Malioboro hingga finish di Museum Benteng Vredeberg/Monumen SO 1 Maret. Selanjutnya, peserta beristirahat di Benteng Benteng Vredeberg, kemudian pada saatnya berangkat bersama menuju Bangsal Pegelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mengikuti Gala Dinner bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (4) Bakti Sosial, Fun Game, dan LAVA Tour, untuk rangkaian kegiatan Bakti Sosial, masing-masing kelurahan hanya diperkenankan mengirimkan perwakilan peserta dengan jumlah maksimal 16 (enam belas) orang. Bakti sosial dilaksanakan di Lereng Gunung Merapi dalam bentuk penanaman pohon dan pembersihan sampah, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Fun Game serta Larva Tour. Untuk kegiatan Larva Tour, adalah meyusuri sisa erupsi merapi dengan menggunakan kendaraan jenis jeep. Setiap jeep hanya diperbolehkan diisi 5 (lima) orang penumpang. Untuk meningkatkan kebersamaan dan keakraban sesama peserta, panitia telah mengatur untuk masing-masing jeep diisi oleh peserta dari kelurahan yang berbeda (5) Gelar Budaya, merupakan tampilan budaya/seni nusantara dan panggung hiburan yang dilakukan di panggung besar dengan ukuran 10 x 12 meter, panitia mengatur untuk setiap harinya akan ada acara hiburan dan pementasan budaya/seni nusantara sebanyak 5 provinsi dan setiap malam acara ditutup oleh penampilan dari group band nasional. Panggung besar ditempatkan di lokasi Pameran (6) Talkshow, Seminar dan Kunjungan Budaya Pendidikan, untuk acara Talkshow, peserta dibagi dua kelompok yaitu kelompok nusa dan kelompok bangsa. Masing-masing kelompok melaksanakan 2 (dua) kegiatan Talkshow dan 2 (dua) kegiatan Budaya Pendidikan. Tema yang diangkat dalam Talkshow adalah Pemuda sebagai Pelopor Kewirausahaan dan Budaya sebagai pemersatu Indonesia, Mengenal Budaya Kraton Yogyakarta, dan Membangun Pemuda yang Pluralis & Nasionalis.


Panggung ORKESTRA
Peringatan HSP dan Pembukaan JPI 2014

Peserta JPI 2014 saat Acara Pembukaan
dan Peringatan HSP 2014

Atraksi Drumband Akademi Angkatan Udara
DI. Yogyakarta


Atraksi Drumband Akademi Angkatan Udara
DI. Yogyakarta



Peserta JPI 2014 saat Acara Pembukaan
dan Peringatan HSP 2014
IMAM NACHROWI
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Hadir saat Acara Peringatan HSP dan Pembukaan JPI 2014
di Komplek Candi Prambanan Yogyakarta




Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama
Kepala Bidang Pengembangan Aktvitas Pemuda
Dispora Provinsi Jawa Timur



STAND PEMERAN JPI 2014
Provinsi Jawa Timur


IMAM NACHROWI
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Saat Mengunjungi Stand Pameran JPI Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014










TARI BUDAYA JAWA TIMUR
Kontingen JPI Jawa Timur tampil pada hari pertama setelah
Pembukaan JPI Tahun 2014
DOKUMENTASI 
ACARA PENUTUPAN
JAMBORE PEMUDA INDONESIA TAHUN 2014
DI BALET RAMAYANA PELATARAN CANDI PRAMBANAN
YOGYAKARTA














SELAMAT & SUKSES
JAMBORE PEMUDA INDONESIA TAHUN 2014
DI PELATARAN KOMPLEK CANDI PRAMBANAN
DI. YOGYAKARTA