Hari Sabtu
(29/09/’14) Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora
Provinsi Jawa Timur, Drs.
Didiek Dwijanto, MM mendampingi Kepala Bidang
Penelusuran Pemuda Kemenpora RI,
Suyadi Pawiro dan Wakil Presiden SSEAYP
International Indonesia, Teguh membuka pelaksanaan Technical Meeting (pertemuan
teknik) peserta Orang Tua Angkat Program Kapal Pemuda Asia
Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program
(SSEAYP) tahun 2014 yang akan berlabuh tanggal 5 – 8 Desember 2014 di Pelabuhan
Tanjung Perak Kota Surabaya, Jawa Timur.
Keterlibatan masyarakat Kota Surabaya khususnya, Jawa
Timur pada umumnya sebagai Orang Tua Angkat Program
SSEAYP 2014 adalah untuk memenuhi salah satu kegiatan pokok
program SSEAYP dimaksud selama Kapal Pemuda ASEAN – Jepang tersebut merapat di
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dari beberapa kegiatan pokok pemuda selama di
Kota Surabaya, salah satunya adalah kegiatan Homestay, dimana seluruh peserta
yang berjumlah 330 pemuda dari perwakilan 11 Negara Asia Tenggara dan Jepang
akan ditempatkan bersama masyarakat Kota Surabaya secara terpisah berada dalam
Keluarga yang menjadi orang tua angkatnya. Masing-masing keluarga angkat akan
ditempatkan sebanyak 2 (dua) orang pemuda secara acak selama 2 hari dan 2
malam. Ada kemungkinan satu keluarga akan ketempatan 1 (satu) orang pemuda dari
Myanmar dan Jepang atau lainnya.
Dalam sambutan pembuka, Kepala
Bidang Penelusuran Pemuda Kemenpora RI,
Suyadi Pawiro menyampaikan bahwa selama berkumpul
dengan Orang Tua Angkat, peserta Program SSEAYP tersebut akan mengikuti
aktivitas rutin sehari – hari dari keluarga yang dia tempati. Tidak ada program
khusus yang diberikan panitia SSEAYP kepada keluarga yang mendapatkan
ketempatan peserta SSEAYP. Kegiatan yang dilakukan secara bebas mengikuti irama
keinginan Orang tua angkat. Pada kegiatan homestay, orang tua angkat wajib
memiliki putra atau putri sebaya dengan peserta, dengan harapan akan menjadi
teman.
Suyadi Pawiro menambahkan bahwa pada Tahun 2014 ini,
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk “the 41st Ship
for South East Asian and Japanese Youth Program, setelah terakhir kali
Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 2012 di Jakarta. Berdasarkan
kesepakatan bersama dalam konferensi di Jepang bulan Nopember 2013, Indonesia
akan menerima kunjungan peserta program tersebut di Kota Surabaya pada tanggal
5 – 8 Desember 2014.
Selanjutnya dalam sambutannya menyampaikan ahwa kehadiran
pemuda-pemuda Asia Tenggara dan Jepang ini ke Kota Surabaya adalah program
kegiatan yang sudah berlangsung selama 41 tahun yang bertujuan
untuk meningkatkan persahabatan yang saling pengertian (friendship and mutual
understanding) dan sekaligus sebagai ajang peningkatan jiwa kepemimpinan,
hubungan strategis, dan pembentukan jejaring yang kuat. Sekitar 330 pemuda berusia 20
– 30 tahun yang merupakan putra terbaik pilihan dari 10 Negera ASEAN dan Jepang
(11 Negara) akan berlayar menggunakan Kapal Pesiar Nippon Maru selama 51 hari
mengelilingi dan berlabuh di Negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Selama
berlayar dan berlabuh di setiap Negara, peserta mengikuti program Discussion, Club Activities, Solidarity
Group, Country Presentation, Courtesy Call, Institutional Visit, Homestay,
Interaction with Local Youth, serta Art and Culture Performance
Pada penyampaian awal sambutan, Kepala Bidang
Pengembangan Aktivitas Pemuda sedikit merasa lega bahwa perolehan peserta Orang
Tua Angkat tidak terlalu jauh dari target yang diharapkan, artinya bahwa masyarakat
Kota Surabaya ditakutkan tidak berkenan menjadi orang tua angkat dalam kegiatan
ini. Ini menjadi kekhawatiran bersama seluruh panitia apabila capaian target
170 orang tua angkat tidak terpenuhi. Rasa khawatir ini muncul ketika target
170 orang tuan angkat yang diharapkan, sampai dengan tanggal 28 November 2014
masih mencapai perolehan 95 orang tua angkat,
artinya bahwa kebutuhan orang tua angkat masih kurang/masih membutuhkan +
75 orang tua angkat lagi. Namun kekhawatiran minimnya penjaringan orang tuang
angkat program SSEAYP tersebut pupus ketika pada hari ini (29/09/’14), jumlah kehadiran orang tua angkat pada pertemuan teknik
sudah menunjukan jumlah yang agak menggembirakan, yaitu hanya kurang 30 orang
tua angkat. Kekurangan orang tua angkat sejumlah 30 orang lagi tersebut
harapannya dapat tercapai dengan tenggang waktu 4 (empat) hari lagi sebelum
tanggal 5 Desember 2014. Pengurus Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Timur
akan berbuat maksimal memenuhi kekurangan orang tua angkat tersebut dengan cara
menawarkan kembali kepada pejabat – pejabat di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dan Kota Surabaya.
Pada pertemuan teknik tersebut, seluruh orang tua
angkat Program SSEAYP 2014 ini mendapat penjelasan secara ditail dari SSEAYP
International Indonesia (SII), Teguh. Dalam paparannya beliau menjelaskan
seluruh persyaratan umum yang wajib dipenuhi oleh host family, antara lain yang
sangat mendasar adalah (1) tujuan homestay adalah untuk memberikan kesempatan
kepada peserta agar mengalami tatacara kehidupan yang berbeda, memahami dan
mendalami masyarakat sekitar. Prinsip penyelenggaraan homestay adalah
menghormati nilai-nilai kebudayaan yang berbeda (2) Waktu homestay selama
kurang lebih 2 hari (3) Host family diharapkan dapat menyediakan makanan (makan
pagi, makan siang dan makan malam) dan tempat tinggal serta angkutan selama
homestay secara gratis, bertanggung jawab terhadap keselamatan dan saling tukar
pengalaman dengan peserta (4) memberikan keleluasaan kepada peserta memahami
kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar