Rabu, 03 Desember 2014

Pupus Kekhawatiran Dalam Menjaring Peserta Orang Tua Angkat Program Kunjungan Kapal Pemuda ASEAN – JEPANG (SSEAYP) Tahun 2014

Hari Sabtu (29/09/’14) Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM mendampingi Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Kemenpora RI, Suyadi Pawiro dan Wakil Presiden SSEAYP International Indonesia, Teguh membuka pelaksanaan Technical Meeting (pertemuan teknik) peserta Orang Tua Angkat Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) tahun 2014 yang akan berlabuh tanggal 5 – 8 Desember 2014 di Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya, Jawa Timur.

Keterlibatan masyarakat Kota Surabaya khususnya, Jawa Timur pada umumnya sebagai Orang Tua Angkat Program SSEAYP 2014 adalah untuk memenuhi salah satu kegiatan pokok program SSEAYP dimaksud selama Kapal Pemuda ASEAN – Jepang tersebut merapat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dari beberapa kegiatan pokok pemuda selama di Kota Surabaya, salah satunya adalah kegiatan Homestay, dimana seluruh peserta yang berjumlah 330 pemuda dari perwakilan 11 Negara Asia Tenggara dan Jepang akan ditempatkan bersama masyarakat Kota Surabaya secara terpisah berada dalam Keluarga yang menjadi orang tua angkatnya. Masing-masing keluarga angkat akan ditempatkan sebanyak 2 (dua) orang pemuda secara acak selama 2 hari dan 2 malam. Ada kemungkinan satu keluarga akan ketempatan 1 (satu) orang pemuda dari Myanmar dan Jepang atau lainnya.

Dalam sambutan pembuka, Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Kemenpora RI, Suyadi Pawiro menyampaikan bahwa selama berkumpul dengan Orang Tua Angkat, peserta Program SSEAYP tersebut akan mengikuti aktivitas rutin sehari – hari dari keluarga yang dia tempati. Tidak ada program khusus yang diberikan panitia SSEAYP kepada keluarga yang mendapatkan ketempatan peserta SSEAYP. Kegiatan yang dilakukan secara bebas mengikuti irama keinginan Orang tua angkat. Pada kegiatan homestay, orang tua angkat wajib memiliki putra atau putri sebaya dengan peserta, dengan harapan akan menjadi teman.

Suyadi Pawiro menambahkan bahwa pada Tahun 2014 ini, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk “the 41st Ship for South East Asian and Japanese Youth Program, setelah terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 2012 di Jakarta. Berdasarkan kesepakatan bersama dalam konferensi di Jepang bulan Nopember 2013, Indonesia akan menerima kunjungan peserta program tersebut di Kota Surabaya pada tanggal 5 – 8 Desember 2014.

Selanjutnya dalam sambutannya menyampaikan ahwa kehadiran pemuda-pemuda Asia Tenggara dan Jepang ini ke Kota Surabaya adalah program kegiatan yang sudah berlangsung selama 41 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan persahabatan yang saling pengertian (friendship and mutual understanding) dan sekaligus sebagai ajang peningkatan jiwa kepemimpinan, hubungan strategis, dan pembentukan jejaring yang kuat. Sekitar 330 pemuda berusia 20 – 30 tahun yang merupakan putra terbaik pilihan dari 10 Negera ASEAN dan Jepang (11 Negara) akan berlayar menggunakan Kapal Pesiar Nippon Maru selama 51 hari mengelilingi dan berlabuh di Negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Selama berlayar dan berlabuh di setiap Negara, peserta mengikuti program Discussion, Club Activities, Solidarity Group, Country Presentation, Courtesy Call, Institutional Visit, Homestay, Interaction with Local Youth, serta Art and Culture Performance

Pada penyampaian awal sambutan, Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda sedikit merasa lega bahwa perolehan peserta Orang Tua Angkat tidak terlalu jauh dari target yang diharapkan, artinya bahwa masyarakat Kota Surabaya ditakutkan tidak berkenan menjadi orang tua angkat dalam kegiatan ini. Ini menjadi kekhawatiran bersama seluruh panitia apabila capaian target 170 orang tua angkat tidak terpenuhi. Rasa khawatir ini muncul ketika target 170 orang tuan angkat yang diharapkan, sampai dengan tanggal 28 November 2014 masih mencapai perolehan 95 orang tua angkat,  artinya bahwa kebutuhan orang tua angkat masih kurang/masih membutuhkan + 75 orang tua angkat lagi. Namun kekhawatiran minimnya penjaringan orang tuang angkat program SSEAYP tersebut pupus ketika pada hari ini (29/09/’14), jumlah kehadiran orang tua angkat pada pertemuan teknik sudah menunjukan jumlah yang agak menggembirakan, yaitu hanya kurang 30 orang tua angkat. Kekurangan orang tua angkat sejumlah 30 orang lagi tersebut harapannya dapat tercapai dengan tenggang waktu 4 (empat) hari lagi sebelum tanggal 5 Desember 2014. Pengurus Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Timur akan berbuat maksimal memenuhi kekurangan orang tua angkat tersebut dengan cara menawarkan kembali kepada pejabat – pejabat di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya.

Pada pertemuan teknik tersebut, seluruh orang tua angkat Program SSEAYP 2014 ini mendapat penjelasan secara ditail dari SSEAYP International Indonesia (SII), Teguh. Dalam paparannya beliau menjelaskan seluruh persyaratan umum yang wajib dipenuhi oleh host family, antara lain yang sangat mendasar adalah (1) tujuan homestay adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar mengalami tatacara kehidupan yang berbeda, memahami dan mendalami masyarakat sekitar. Prinsip penyelenggaraan homestay adalah menghormati nilai-nilai kebudayaan yang berbeda (2) Waktu homestay selama kurang lebih 2 hari (3) Host family diharapkan dapat menyediakan makanan (makan pagi, makan siang dan makan malam) dan tempat tinggal serta angkutan selama homestay secara gratis, bertanggung jawab terhadap keselamatan dan saling tukar pengalaman dengan peserta (4) memberikan keleluasaan kepada peserta memahami kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar