Minggu, 17 Mei 2015

Dispora Provinsi Jawa Timur Melaksanakan Seleksi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Tahun 2015

Minggu tanggal 17 Mei 2015, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur menggelar Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di Jawa Timur Tahun 2015. Kegiatan seleksi dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM mewakili Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur yang berhalangan hadir karena ada tugas lain yang tiak dapat ditinggalkan. Tepat pada pukul 08.00 WIB. sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan, pelaksanaan Seleksi PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 yang diawali dengan acara pembukaan. Turut hadir mendampingi Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda, Ketua Panitia Pelaksana (yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, dan pada saat Seleksi berlangsung menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dispora Provinsi Jawa Timur) Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM, dan Ketua PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Jawa Timur, Ryza Cahya Alumni Program PPAN Tahun 2008.

Kegiatan Seleksi PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 ini merupakan kegiatan penjaringan pemuda potensi yang dianjurkan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI melalui surat resmi tanggal  23 April 2015 Nomor : 026/DI-1/IV/2015 perihal Paradigma Baru Pelaksanaan Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Tahun 2015. Dalan surat tersebut menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan pengertian akan pentingnya perdamaian dan kerjasama di bidang pertahanan, ekonomi, dan sosial budaya antara Pemerintah Indonesia dengan negara tujuan. Kementeria Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia selalu setiap tahunnya menyelenggarakan program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Untuk memenuhi program PPAN Tahun 2015 tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda di Jawa Timur untuk mengisi kuota Program PPAN Tahun 215 ini adalah sebanyak 6 (enam) orang pemuda, untuk 6 (enam) program Pertukaran yaitu, Canada, China, SSEAYP, Korea, Australa, dan India.

Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM Ketua Pelaksana Seleksi PPAN menyampaikan dalam laporannya bahwa kegiatan pada hari ini adalah merupakan puncak dari berbagai kegiatan sebelumnya. Sebagai awal kegiatan ini adalah pelaksanaan sosialisasi dan publikasi kegiatan melalui media website Dipsora Provinsi Jawa Timur, PCMI Jawa Timur, dan Panflet, Brosur, Spanduk yang disebarkan di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Jawa Timur. Namun mengingat masih terdapat keterbatasan dana sosialisasi dan publikasi, jangkauan penyebaran brosur, panflet dan sepanduk belum secara keseluruhan menyebar ke berbagai perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur. Sosiaisasi dan publikasi kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak bulan awal Februari 2015. Tidak hanya itu saja yang telah dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, lebih diperkuat lagi dengan kegiatan Roadshow ke beberapa perguruan tinggi. Kegiatan Roadshow dilaksanakan secara bersama dengan Pengurus PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Jawa Timur sejak bulan Maret sampai denga akhir April 2015.

Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM dalam laporannya juga menyampaikan bahwa pada saat kegiatan sosialisasi dan publikasi sedang berlangsung, tahap pendaftaran pun sudah dimulai, yaitu sejak 19 Februari s/d 18 Maret 2015. Sejumlah 375 peserta yang mendaftarkan melalui Google Form diwajikan melengkapi pemberkasan. Tahap pemberkasan yang berakhir pada tanggal 19 April 2015, dilanjutkan dengan Seleksi Administrasi yang dilakukan oleh Pengurus PCMI Jawa Timur sampai dengan tanggal 3 Mei 2015. Adapun hasil seleksi nama-nama pendaftar yang lolos mengikuti tes tulis dan wawancara PPAN Tahun 2015 sebanyak 200 orang, dengan rincian calon peserta putra sebanyak 75 pemuda dan calon peserta putri sebanyak 125 pemuda. Nama-nama tersebut tertuang dalam Berita Acara Ketua PCMI Jawa Timur yang diserahkan kepada Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur tanggal 5 Mei 2015. Mendasari Berita Acara yang telah diterbitkan PCMI Jawa Timur nomor : 0506-01/V/PCMI-Jatim/2015, diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur tanggal 5 Mei 2015 Nomor : 188.4/8877/109/2015 tentang Hasil Seleksi Administrasi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di Jawa Timur Tahun 2015.

Melengkapi laporannya, Ir. Biasworo Adisuanto Aka, MM menambahkan bahwa pada hari ini, minggu tanggal 17 Mei 2015 berlangsung pelaksanaan Seleksi Program PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 di Aula Soegondo Djojopoespito Dispora Provinsi Jawa Timur Jl. Kayon No. 56 Surabaya. Berkumpul sebanyak 200 pemuda akan menunjukan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki untuk saling bersaing positif untuk memperoleh kesempatan memenuhi kuota yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Dari sebanyak 200 pemuda peserta Tes Tulis PPAN ini, akan dilakukan penjaringan sebanyak 80 orang yang berhak mengikuti Tes Wawancara, Penilaian Diskusi Kelompok dan Tes Tampilan Budaya secara berkelompok yang dibagi dalam 3 (tiga) ruang secara terpisah. Dari pelaksanaan Tes Wawancara, Penilaian Diskusi Kelompok dan Tes Tampilan Budaya secara berkelompok tersebut akan diperoleh 30 peserta yang menjadi kandidat utama untuk dapat mengikuti kegiatan pemilihan ranking melalui kegiatan karantina (pebekalan), yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 23 – 24 Mei 2015 di Pengeinapan Remaja, Jl. Dukuh Kupang – Surabaya.

Sebelum mengakhiri laporannya, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM menyampaikan permohonan do’a restu kepada Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili Bapak Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, agar dalam pemenuhan penyerahan 30 (tiga puluh) orang pemuda kandidat untuk 6 (enam) Program Pertukaran tanggal 30 Mei 2015 dapat tercapai tepat waktu. Pemenuhan waktu tersebut merupakan batas akhir yang diberikan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda, Drs. Didiek Dwijanto, MM berkenan membacakan Sambutan Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga bertatap muka secara langsung dengan pemuda dari seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur terpilih, yang akan mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di Jawa Timur Tahun 2015. Bapak Kepala Dinas menambahkan dalam sambutannya, bahwa program PPAN  merupakan program unggulan Kementerian Pemuda Dan Olahraga RI yang mempunyai tujuan meningkatkan saling pengertian akan pentingnya perdamaian dan kerjasama di bidang pertahanan, ekonomi, sosial dan budaya antar pemerintah Indonesia dengan negara tujuan. Selain itu program PPAN ini juga memiliki strategi dalam menjalin kerjasama, persahabatan dan saling pengertian antar pemuda kedua negara dalam semua aspek kehidupan, memperluas cakrawala pemuda Indonesia, baik dalam kerangka nasional maupun internasional, serta meningkatkan rasa patriotisme dan disiplin para pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Lebih ditegaskan lagi dalam isi sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, bahwa beliau menyampaikan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta seleksi PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 ini yang tetap mau menjadi pemuda yang terdepan dan berupaya terpilih mengikuti pogram PPAN  pada tahun ini. Sebenarnya 200 orang pemuda yang pada hari ini berjuang mengikuti seleksi akan diambil 30 orang pemuda kandidat yang akan mengikuti kegiatan Karantina dan selanjutnya akan diambil 6 orang pemuda terbaik untuk mengisi kuota pertukaran pemuda yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yaitu masing-masing program pertukaran sebanyak 1 (satu) pemuda untuk Program Canada, Program China, Program India, Program SSEAYP, Program Korea, dan Program Australia.

Saya berharap kepada seluruh peserta pada pelaksanaan seleksi PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 ini diikuti secara baik, teliti dan sabar serta ikhlas. Perlu saya tekankan pada seluruh peserta bahwa pada pelaksanaan seleksi ini Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada alumni program PPAN yang bergabung dalam wadah organisasi PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Jawa Timur sebagai pengelola dan sekaligus penyeleksi.    Pengalaman dan kompetensi yang mereka miliki sudah sangat memenuhi persyaratan dalam menyeleksi peserta program PAN di Jawa Timur Tahun 2015 ini. Mereka secara fair play akan memilih peserta yang betul-betul memenuhi persyaratan dan kelayakan program PPAN ini.

Kegiatan Seleksi PPAN di Jawa Timur Tahun 2015 ini berlangsung hanya satu hari, mulai dari kegiatan Tes Tulis, Tes Wawancara, Penilaian Diskusi Kelompok dan Tes Tampilan Budaya secara berkelompok berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan panitia, dan berakhir pada pukul 19.00 WIB.

SELAMAT & SUKSES














Kamis, 02 April 2015

DISPORA Provinsi Jatim Gelar Pelatihan Penyadaran Bahaya Dan Penanganan Kenakalan Pemuda Sebaya Se Jatim Tahun 2015

Penulis :
Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Selasa s/d Kamis tanggal 10 – 12 Maret 2015, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan Pelatihan Penyadaran Bahaya dan Penanganan Kenakalan Pemuda Sebaya Se Jawa Timur Tahun 2015 di Penginapan Remaja Jl. Dukuh Kupang XV/52 Surabaya. kegiatan yang diikuti sebanyak 60 orang peserta yang berasal dari 26 (dua puluh enam) Kabupaten/Kota ini mengambil fokus materi terkait dengan HIV/AIDS. Untuk kali ini, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur tidak mengundang secara keseluruhan 38 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur. Hal ini merupakan hasil koordinasi dan pertimbangan dari Lembaga Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur untuk pemanggilan peserta diambil hanya dari 26 Kabupaten/Kota yang belum pernah mengikuti kegiatan serupa yang dilaksanakan Instansi/lembaga lainnya.
Dr. Sugeng Riyono
Kepala DISPORA Provinsi
Jawa Timur

Konsep penyampaian materi terkait dengan HIV/AIDS yang dituangkan dalam pelaksanaan "Pelatihan Penyadaran Bahaya dan Penanganan Kenakalan Pemuda Sebaya Tahun 2015" ini adalah memenuhi anjuran Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, agar sebaiknya panitia menelusuri dahulu potensi kebutuhan yang perlu disampaikan kepada pemuda sebaya. Bapak Kepala Dinas sangat berhati-hati untuk memilih dan menuangkan materi yang betul-betul dibutuhkan oleh pemuda sebaya. Beliau menyadari bahwa kenakalan pemuda biasanya dilakukan oleh pemuda-pemuda yang gagal menjalani prses perkembangan jiwanya. Baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu ncepat. Secara psikologis, kenakalan pemuda merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pemuda para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Kenakalan pemuda dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyikmpang


Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang. Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada.


Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, memang sengaja dilakukan, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan, mungkin karena ingin diperhatikan, cari sensasi atau latar belakang masalah lainnya. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang. Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi).

Konsep yang dihasilkan untuk materi pokok yang disampaikan pada saat kegiatan “Pelatihan Penyadaran Bahaya dan Kenakalan Pemuda Sebaya se Jawa Timur Tahun 2015” ini adalah lebih mengarah kepada dampak penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya. Kecenderungan bagi pemuda pelaku penyalahgunaan narkoba adalah HIV/AIDS. Oleh sebab itu, sebagai langkah awal dalam menentukan materi pokok pada kegiatan ini adalah melakukan penetapan dan koordinasi dengan lembaga terkait, dan selanjutnya ditentukan dan ditetapkan menjadi mitra kerja dalam penyempaian materi pelatihan. Penetapan dan tindak koordinasi dilakukan melalui Lembaga Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur sebagai pilihan. Hasil koordinasi kepanitiaan dengan pihak lembaga dimaksud menghasilkan kata kesepakatan dan kesanggupan Lembaga Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur untuk menjadi mitrakerja dalam kegiatan Pelatihan Penyadaran Bahaya dan Penanganan Kenakalan Pemuda Sebaya Se Jawa Timur Tahun 2015.

Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Bapak Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur sebagai perwakilan dari Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur yang tidak dapat hadir pada acara dimaksud. Turut duduk pada mimbar kehormatan Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM berada di tengah dari empat  kursi yang ada, dan disebelah kanan berjajar Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi, Ibu Hati’in, SH, MM, dan Kepala Seksi Organisasi Minat dan Bakat, Jasmono, SH, M.Si. Sedangkan disebelah kirinya beliau turut duduk mendampingi adalah Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Prestasi Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Abd. Haris Ramadhan, MM. Sedangkan Ketua Pelaksana diwakili dari salah satu Staf Seksi Wawasan dan Kreativitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Lamro Lambertus, S.Sos. menggantikan Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Pemuda, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM yang tidak dapat hadir karena mendapatkan tugas pimpinan mengikuti kegiatan Kemenpora RI di Jakarta, duduk secara terpisah.
Drs. Didiek Dwijanto, MM
Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda
DISPORA Provinsi Jawa Timur

Sambutan dan arahan Kepala Dinas Kepmudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM. Beliau membacakan sambutan tertulis Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, yang di dalamnya menyampaikan bahwa "Keberhasilan suatu bangsa diawali oleh keberhasilan dalam membina generasi mudanya, dan kehancuran suatu bangsa diawali oleh kehancuran generasi mudanya". Banyak hal yang bisa menyebabkan kehancuran generasi muda, diantaranya berawal dari perilaku hidup yang tidak sehat dan tidak semestinya. Contoh konkritnya, bila seseorang hidup dengan mengonsumsi Narkoba, maka ada kemungkinan dia terpapar virus HIV/AIDS. Karena, Narkoba dan HIV/AIDS ibarat keping mata uang, dimana antara keduaya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Nakoba adalah salah satu media potensial bagi penularan virus HIV/AIDS, terutama yang dilakukan melalui IDUs (Injecting Drug Users) NAPZA.

Drs. Didiek Dwijanto, MM juga menambahkan dalam sambutan Bapak Kepala Dinas bahwa kasus HIV dan AIDS di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh kelompok usia 20 -29 tahun, sehingga kelompok ini mulai terinfeksi virus HIV pada usia muda pemuda. Dengan kondisi demikian, pencapaian indikator-indikator Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang kesehatan, tentu saja akan sangat sulit dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan daya dorong atau critical driving force yang memadai, diantaranya dengan melakukan sosialisasi, menyusun strategi dan rencana aksi penanggulangan HIV dan AIDS, menyusun rencana percepatan MDG’s, namun perlu dipahami bersama, bahwa dengan melakukan hal-hal tersebut belumlah cukup, karena kunci sukses dalam pembangunan kesehatan kedepan sangat ditentukan oleh adanya komitmen dari semua pihak, baik dari lingkungan eksekutif, legislatif maupund dari masyarakat termasuk swasta. Oleh sebab itu, agar apa yang kita lakukan nantinya tidak sia-sia, maka komitmen yang kuat harus terus dibangun, begitu juga sinergi dengan pihak-pihak yang terkait. Saya yakin, kalau hal ini bisa dilakukan, maka pada saatnya nanti kasus HIV/AIDS akan semakin berkurang, khususnya di kalangan pemuda.







Senin, 30 Maret 2015

KEMENPORA RI Menggelar Temu Konsultasi Prgram PSP3 di Jakarta

Penulis :
Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM

Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) tetap menjadi program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, dan bahkan pada tahun 2015 ini untuk peserta Program PSP3 angkatan XXV akan diwujudkan dalam bentuk yang berbeda dengan pelaksanaan Program PSP3 angkatan XXIII dan angkatan XXIV. Khususnya dalam hal penempatan peserta Program PSP3, yang semula di tempatkan pada lintas provinsi, untuk Program PSP3 angkatan XXV ini kembali ke dalam provinsi, artinya bahwa peserta PSP3 angkatan XXV akan ditempatkan di dalam provinsi dimana peserta berasal. Hal ini disampaikan Staf Ahli Informatika dan Komunikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada saat memberikan sambutan acara pembukaan Temu Konsultasi Program PSP3 Tahun 2015 yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Maret – 2 April 2015 di The Bellezza Suites Hotel – Permata Hijau – Jakarta Selatan. Perubahan pada program PSP3 ini tidak hanya untuk penempatan peserta saja, tetapi juga alokasi dana program ini yang semula terpusat di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia diserahkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga yang berada di tingkat Provinsi melalui alokasi dana dekonsentrasi.

Kemenpora RI sangat berharap melalui “Temu Konsultasi Program PSP3 Tahun 2015” ini akan melahirkan berbagai ide, pandangan bahkan rumusan peningkatan kualitas program PSP3. Kegiatan ini sesuai dan sejalan dengan amanah Kemenpora RI, dimana Kemenpora RI bersama stakeholder terkait dalam bidang pelayanan kepemudaan sesuai Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan PP Nomor 41 Tahun 2011, yang intinya bahwa Pemerintah/Pemerintah Daerah dan masyarakat berewajiban untuk bersinergi dalam melaksanakan pelayanan baik melalui berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan maupun forum kepemimpinan pemuda.

Temu Konsultasi Program PSP3 Tahun 2015 dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Informatika dan Komunikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Prof. Dr. Among Muhmud pada tanggal 30 Maret 2015 pukul 19.30 – 20.30 Wib di The Bellezza Suites Hotel – Permata Hijau – Jakarta Selatan. Turut mendampingi pada acara pembukaan tersebut Plh. Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda Kemenpora RI, Drs. Syafril, M.Si dan Kepala Bidang Pendampingan, Dr. Sofwan, M.Pd. serta Kepala Bidang Kepedulian pada Asdep Kepeloporan Pemuda, Dra. Fauzia Helianti.

Sebagaimana laporan yang dibacakan oleh Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Sofwan, M.Pd. bahwa kegiatan ini diselenggarakan mulai hari senin s/d Kamis tanggal 30 Maret s/d 02 April 2015. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang dari 34 provinsi. Masing-masing provinsi terdiri dari 1 (satu) orang Pengelola Program PSP3. Adapun tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk (1) mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program PSP3 Tahun 2014 (2) Mensosialisasi berbagai kebijakan pengembangan program PSP3 Tahun 2015 (3) Memberikan kesempatan bagi pengelo teknis baik pusat maupun daerah untuk saling berkonsultasi dalam rangka memecahkan berbagai permasalahan program PSP3 (4) meningkatnya sinergitas dan menyatukan persepsi para pengelola program PSP3 pusat dan Daerah (5) Meningkatkan kualitas pengelola dan pelayanan program PSP3.

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini selama 4 (empat) hari adalah tersosialisasikannya berbagai kebijakan Kemenpora dalam penyelenggaraan program PSP3 Tahun 2015, dan terhimpunnya berbagai info, ide, pandangan, gagasan dan rumusan kebijakan dalam upaya peningkatan kualitas program PSP3. Selain itu, sangat diharapkan melalui kegiatan Temu Konsultasi ini adalah terwujudnya sinergitas dan persepsi yang sama dalam pelaksanaan program PSP3 bai di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.