Senin, 24 November 2014

Peserta PSP3 Angkatan XXIII Mengikuti Pelatihan Multimedia Bagi Pemuda Se Jawa Timur Tahun 2014

Sejumlah 6 (enam) orang Peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) Angkatan XXIII yang lokasi penempatannya berada di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tuluangung mengikuti kegiatan “Pelatihan Multimedia Bagi Pemuda se Jawa Timur Tahun 2014” Wilayah Bakorwil IV Pamekasan yang dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur terhitung mulai tanggal 18 – 21 November 2014 di Hotel Royal Regal, Jl. Jaksa Agung Suprapto Surabaya.  Mengingat kuota yang diberikan panitia untuk peserta PSP3 Angkatan XXIII terbatas hanya 6 (enam) orang, maka Dinas/Instansi terkait diberikan kepercayaan untuk memilih 3 (tiga) orang dari masing-masing Kabupaten untuk memilih dari 10 (sepuluh) orang PSP3 lainnya yang berada di lokasi penempatan, yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 orang peserta dari 7 (tujuh) Kabupaten/Kota yang berada di Wilayah Bakorwil IV Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep, serta tambahan dari peserta PSP3 Angkatan XXIII untuk penempatan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tulungagung. Dibuka kegiatan ini secara langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur pada tanggal 18 November 2014 pukul 19.00 wib. Di Hotel Royal Regal Surabaya. Pada saat acara pembukaan, Dr. Sugeng Riyono Kadispora Provinsi Jawa Timur di dampingi Interprise Account Manager Goverment PT. Telkom Suramadu, Tulus Widodo sebagai Lembaga yang memiliki akses yang sangat kuat dibidang informasi dan komunikasi.

Dalam sambutan tanpa teksnya, Dr. Sugeng Riyono menyampaikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi yang paling pesat perkembangannya, dalam kehidupan manusia dan tidak akan pernah lepas dari peran teknologi informasi dan komunikasi, bahkan sesuatu yang menyentuh hajat hidup orang banyak dirasakan perlu dan harus ditata dengan menggunakan teknologi informasi, demi efisiensi, akurasi, kecepatan dan keamanan (it security).   Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat serta dinamika interaksi kehidupan manusia yang kian mengglobal, menuntut kita semua terutama para generasi muda, sebagai bagian dari warga dunia lainnya untuk bisa lebih  menyesuaikan diri, adaptif, memiliki pengetahuan, skill serta kompetensi dalam berbagai bidang, sehingga dapat terus eksis dalam menatap kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Dr. Sugeng Riyono juga menambahkan dalam sambutannya bahwa untuk mengahadapi pasar bebas asia tenggara yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 mendatang, perlu dilakukan terobosan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pemuda Jawa Timur untuk memiliki kemampuan mendesain dan menginformasikan hasil karya dan usahanya melalui media website, kita juga sangat tahu bahwa manfaat dan kegunaan media website adalah sebagai media promosi, media komunikasi, media interaksi, media bisnis, dan media silatuhrahmi.

“Pemuda Jawa Timur harus memiliki kemampuan mendesain media website sendiri dan menjadikan pemuda yang kreatif, inovatif, dan mempunyai kemandirian dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi serta mampu menjadi kader penggerak di bidang multimedia”, tambah Kadispora dalam sambutannya. Pelatihan multimedia ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di kalangan  generasi pemuda, khususnya dalam upaya  pengenalan di bidang website dan pengelolaan serta cara publikasinya hasil karya atau kegiatan pemuda dalam ruang lingkup wilayahnya kepada masyarakat.

Pelatihan Multimedia yang dilaksanakan hanya 4 (empat) hari ini dirasa sangat kurang olah seluruh peserta, mengingat bahwa materi yang bagus ini sebenar dibutuhkan waktu beberapa hari namun harus dipadatkan dan ditempuh hanya dalam waktu 4 (empat) hari saja. Narasumber dipercayakan sepenuhnya kepada PT. Telkom Suramadu dalam kendali tanggung jawab diserahkan kepada Interprise Account Manager Goverment PT. Telkom Suramadu, Tulus Widodo dan dibantu dengan narasumber teknis sebanyak 5 (lima) orang. Dengan bimbingan yang cukup sabar dan mau menerima semua pertanyaan dengan sangat baik, membuat peserta lebih mudah dalam penguasaan materi. Materi yang diberian tidak hanya cara membuat sebuah website, tetapi peserta juga diberikan materi sampai dengan cara mempublikasikannya. Bahkan diberikan materi tambahan cara membuat Toko Online dan perlik perlik dunia website. Nemun demikian, dalam waktu yang relatif singkat ini tentunya semua peserta belum mampu secara mahir menjalankan semua konsep secara baik, tetapi semua narasumber tetap memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk selalu berkomunikasi diluar pelatihan ini.

Selasa, 04 November 2014

Kadispora Jawa Timur Menerima Peserta BPAP 2014


Hari ini (04/11/’14) Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur berkenan menerima peserta Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) Tahun 2014 sebanyak 15 orang pemuda dari 3 (tiga) provinsi yang akan ditempatkan di daerah tujuan, yaitu Kabupaten Banyuwangi. Peserta BPAP tersebut berasal dari Sumatera Utara sebanyak 5 orang, Kalimantan Selatan 5 orang, dan Nusa Tenggara Timur 5 orang. Kelima belas peserta BPAP tersebut diterima di Ruang Rapat Rudi Hartono Dispora Provinsi Jawa Timur Jl. Kayon No. 56 Surabaya dan didampingi 5 pemuda Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Jawa Timur.

Program Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) Tahun 2014 ini adalah merupakan kelanjutan kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) yang telah mereka ikuti selama kurang lebih satu minggu, yaitu terhitung mulai tanggal 26 Oktober s/d 02 November 2014 di Pelataran Komplek Candi Prambanan DI. Yogyakarta. Kedua program kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tersebut adalah merupakan salah satu bentuk penguatan wawasan kebangsaan pemuda dengan memahami berbagai potensi budaya dan kekayaan alam sebagai sumber utama pembangunan nasional, sehingga diharapkan berujung terhadap peningkatan kreativitas pemuda dalam membangun capacity building.

Melalui kegiatan ini, para pemuda diharapkan dapat mengembangkan dirinya melalui proses interaksi dengan budaya dan kreativitas lokal yang dikembangkan oleh masyarakat. Melalui proses interaksi, berdialog, bekerjasama dan ikut memecahkan masalah bersama diantara para pemuda yang berbeda latar belakang, kelompok,  golongan, suku, agama dan etnis tertentu, diharapkan para pemuda dapat mengembangkan kearifan untuk dapat menerima perbedaan dan menjadikan sebagai kekuatan bersama untuk membangun bangsa.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Sugeng Riyono, dalam sambutannya memberikan gambaran luas tentang kondisi Kabupaten Banyuwangi, tempat lokasi penempatan program BPAP Tahun 2014. Banyuwangi dipimpin seorang Bupati putra daerah, seorang dokter, dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Rakyat (DPR) RI. Kabupate Banyuwangi adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di paling ujung Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Osing. Suku Osing adala penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan kerajaan Blambanga, suku Osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang berbeda dari masyarakat Jawa dan Madura. Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan tari gandrung yang menjadi maskot Kabupaten ini.

Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blmabangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Maaram dan VOC serta Blmabangan kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda d Pulau Jawa.

Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri Sri Tanjung yang dibunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya ragu aka janin dalam rahimnya bukan merupakan anaknya tetapi hasil perselingkuhan ketika dia tinggal menuju medan perang. Karena tuduhan sang suami, sang putri rela mati untuk membuktikan ketidak benaran tuduhan sang suami. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami, sang putri berkata : "Jika darah yang mengalir di sungai ini berbau amis, berarti memang janin ini bukananakmu, tetapi jika berbau harun (wangi) maka janin ini adalah anakmu". Maka ketika sang putri meloncat dan tenggelam ke dalam aliran sungai, darah yang mengalir ke dalam air sungai tersebut berbau wangi, maka menyesalah sang suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini dan menamai daerah itu sebagai Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi dijuluki Kota Banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak Banten Jawa.

Dr. Sugeng Riyono juga berpesan kepada peserta BPAP dari ketiga provinsi tersebut agar peka dan mau mempelajari secara serius adat istiadat dan kelebihan Kabupaten Banyuwangi, terutama budaya setempat yang memiliki corak yang sangat kental. Juga dapatnya peserta bisa membawa diri dan upaya keinginan beradaptasi dengan lingkungan seitar, sebab daerah tersebut sangat kuat dengan dunia mistik, Kabupaten Banyuwangi adalah daerah agamis, tidak terdapat dan tidak mengenal adanya hiburan malam di cafe-cafe apalagi tarian striptis, sangat jauh dari kehidupan masyarakat di sana.

Daam sambutan penutupnya, beliau juga berpesan agar seluruh peserta mampu menyerap budaya lokal secara baik, pelajari berbagai potensi daerahnya, himpun beragam cirikhas budayanya sebanyak mungkin, dan terakhir beliau menyampaikan selamat jalan, tumbuhkan semangat sampai akhir program BPAP di Kabupaten Banyuwangi, serta kembali dengan tdak membawa masalah negatif, yang justru nantinya berdampak negatif terhadap citra daerah asal peserta.
Dipenghujung acara, perwakilan dari ketiga provinsi menyerahkan cendera mata daerahnya sebagai kenang-kenangan kepada Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, jadwal acara setelah pertemuan dengan Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, seluruh peserta memiliki jadwal yang telah diatur, yaitu program CITY TOUR. Kegiatan City Tour yang akan dperkenalkan kepada peserta BPAP adalah Jembatan SURAMADU, Kebun Binatang Wonokromo, MONKASEL,dan yang terakhir akan menuju ke Lumpur Lapindo di Kabupaten Mojokerto.

Minggu, 02 November 2014

Jambore Pemuda Indonesia Tahun 2014


Pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tahun 2014 berakhir pada tanggal 01 November 2014 di Komplek Candi Prambanan Yogyakarta. Kegiatan ini dikemas secara rapi dengan kegiatan upacara penutupan yang dilaksanakan di Panggung Terbuka Balet Ramayana, dengan menampilkan acara pokok Pementasan Balet Ramayana. Namun sebelumnya, acara didahului dengan berbagai penampilan Tari Kolosal oleh peserta JPI dari 33 provinsi yang masing-masing diwakili hanya 2 orang peserta. Setelah Pementasan Balet Ramayana, rencananya kegiatan JPI akan ditutup secara resmi oleh Gubernur DI. Yogyakarta, namun karena suatu hal acara ditutup secara resmi oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI dan Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) DI. Yogyakarta serta diakhiri secara meriah Pesta Kembang Api. Yang selanjutnya semua peserta JPI Tahun 2014 akan mengikuti program kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) selama 25 hari di provinsi lokasi penempatan. Peserta JPI dari Provinsi Jawa Timur dibagi dalam 3 (tiga) kelompok terpisah, 5 orang peserta di tempatkan di Medan – Sumatera Utara, 5 orang peserta ditempatkan di Kalimantan Selatan, dan 5 orang peserta ditempatkan di Nusa Tenggara Timur. Sebaliknya, untuk peserta BPAP yang akan ditempatkan di Jawa Timur adalah 15 peserta JPI dari Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, seluruh peserta JPI mengikuti seluruh program kegiatan yang telah diatur oleh panitia secara rapi selama enam hari, terhitung mulai tanggal 26 Oktober s/d 02 November 2014. Kegiatan pokok yang menjadi kewajiban peserta JPI adalah berupa (1) Senam Kreasi Daerah, merupakan tampilan kreasi senam yang memadukan gerakan tari tradisional, lagu, musik ataupun instrumental daerah ke dalam gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik kreasi, kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi (2) Pelangi Nusantara/Outgame, merupakan kegiatan untuk saling mengenal antara peserta se Indonesia dengan bermain game di alam terbuka (3) Kirab Budaya Pemuda Nusantara, merupakan kegiatan kirab peserta JPI dengan menggunakan pakaian khas daerah yang diawali dari Komplek Candi Prambanan dengan Bus menuju halaman Dinas Pariwisata yang berlokasi di Jalan Malioboro. Kemudian peserta melakukan kirab dengan berjalan kaki disepanjang jalan Malioboro hingga finish di Museum Benteng Vredeberg/Monumen SO 1 Maret. Selanjutnya, peserta beristirahat di Benteng Benteng Vredeberg, kemudian pada saatnya berangkat bersama menuju Bangsal Pegelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mengikuti Gala Dinner bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (4) Bakti Sosial, Fun Game, dan LAVA Tour, untuk rangkaian kegiatan Bakti Sosial, masing-masing kelurahan hanya diperkenankan mengirimkan perwakilan peserta dengan jumlah maksimal 16 (enam belas) orang. Bakti sosial dilaksanakan di Lereng Gunung Merapi dalam bentuk penanaman pohon dan pembersihan sampah, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Fun Game serta Larva Tour. Untuk kegiatan Larva Tour, adalah meyusuri sisa erupsi merapi dengan menggunakan kendaraan jenis jeep. Setiap jeep hanya diperbolehkan diisi 5 (lima) orang penumpang. Untuk meningkatkan kebersamaan dan keakraban sesama peserta, panitia telah mengatur untuk masing-masing jeep diisi oleh peserta dari kelurahan yang berbeda (5) Gelar Budaya, merupakan tampilan budaya/seni nusantara dan panggung hiburan yang dilakukan di panggung besar dengan ukuran 10 x 12 meter, panitia mengatur untuk setiap harinya akan ada acara hiburan dan pementasan budaya/seni nusantara sebanyak 5 provinsi dan setiap malam acara ditutup oleh penampilan dari group band nasional. Panggung besar ditempatkan di lokasi Pameran (6) Talkshow, Seminar dan Kunjungan Budaya Pendidikan, untuk acara Talkshow, peserta dibagi dua kelompok yaitu kelompok nusa dan kelompok bangsa. Masing-masing kelompok melaksanakan 2 (dua) kegiatan Talkshow dan 2 (dua) kegiatan Budaya Pendidikan. Tema yang diangkat dalam Talkshow adalah Pemuda sebagai Pelopor Kewirausahaan dan Budaya sebagai pemersatu Indonesia, Mengenal Budaya Kraton Yogyakarta, dan Membangun Pemuda yang Pluralis & Nasionalis.


Panggung ORKESTRA
Peringatan HSP dan Pembukaan JPI 2014

Peserta JPI 2014 saat Acara Pembukaan
dan Peringatan HSP 2014

Atraksi Drumband Akademi Angkatan Udara
DI. Yogyakarta


Atraksi Drumband Akademi Angkatan Udara
DI. Yogyakarta



Peserta JPI 2014 saat Acara Pembukaan
dan Peringatan HSP 2014
IMAM NACHROWI
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Hadir saat Acara Peringatan HSP dan Pembukaan JPI 2014
di Komplek Candi Prambanan Yogyakarta




Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama
Kepala Bidang Pengembangan Aktvitas Pemuda
Dispora Provinsi Jawa Timur



STAND PEMERAN JPI 2014
Provinsi Jawa Timur


IMAM NACHROWI
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Saat Mengunjungi Stand Pameran JPI Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014










TARI BUDAYA JAWA TIMUR
Kontingen JPI Jawa Timur tampil pada hari pertama setelah
Pembukaan JPI Tahun 2014
DOKUMENTASI 
ACARA PENUTUPAN
JAMBORE PEMUDA INDONESIA TAHUN 2014
DI BALET RAMAYANA PELATARAN CANDI PRAMBANAN
YOGYAKARTA














SELAMAT & SUKSES
JAMBORE PEMUDA INDONESIA TAHUN 2014
DI PELATARAN KOMPLEK CANDI PRAMBANAN
DI. YOGYAKARTA

Sosialisasi Keluarga Angkat SSEAYP 2014


Untuk yang kedua kalinya, upaya gigih Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur mengupayakan terselenggaranya “Sosialisasi Keluarga Angkat SSEAYP Tahun 2014” sebagai bentuk dukungan kuat kepada program kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia untuk suksesnya pelaksanaan Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) tahun 2014 di Surabaya. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu tanggal 01 November 2014 pukul 10.00 – 12.30 wib di Aula Soegondo Djojopoespito Dispora Provinsi Jawa Timur.

Pertemuan yang kedua ini, mengundang berbagai pengurus Organisasi Kemasyarakat untuk dapat terlibat peduli menjadi calon peserta Keluarga Angkat SSEAYP, yang utamanya adalah melibatkan Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Jawa Timur, Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (PORPRI) Jawa Timur dan Kota Surabaya, Senam Tera Indonesia Cabang Utama Jawa Timur, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya, Kwarda Pramuka Jawa Timur dan Kwarcab Pramuka Kota Surabaya, Yayasan Kodhijah Surabaya, dan beberapa orang tua siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Kota Surabaya. Jumlah Keluarga Angkat yang diundung pada pertemuan yang kedua ini berjumlah + 230 Calon Keluarga Angkat.

Tujuan pertemuan yang dilaksanaan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini adalah ingin mengajak masyarakat Kota Surabaya untuk mau terlibat aktif menjadi Keluarga Angkat dari peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) tahun 2014. Kapal ASEAN ini merupakan bagian dari program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1974. Program SSEAYP bertujuan untuk meningkatkan persahabatan yang saling pengertian (friendship and mutual understanding) dan sekaligus sebagai ajang peningkatan jiwa kepemimpinan, hubungan strategis, dan pembentukan jejaring yang kuat. Pada tahun 2014, sekitar 330 pemuda berusia 20 – 30 tahun yang merupakan putra terbaik pilihan dari 10 Negera ASEAN dan Jepang (11 Negara) akan berlayar menggunakan Kapal Pesiar Nippon Maru selama 51 hari mengelilingi dan berlabuh di Negara-negara Asia Tenggara dan Jepang. Selama berlayar dan berlabuh di setiap Negara, peserta mengikuti program Discussion, Club Activities, Solidarity Group, Country Presentation, Courtesy Call, Institutional Visit, Homestay, Interaction with Local Youth, serta Art and Culture Performance.

Pada Tahun 2014 ini, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk “the 41st Ship for South East Asian and Japanese Youth Program, setelah terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 2012 di Jakarta. Berdasarkan kesepakatan bersama dalam konferensi di Jepang bulan Nopember 2013, Indonesia akan menerima kunjungan peserta program tersebut di Kota Surabaya pada tanggal 5 – 8 Desember 2014. Salah satu program kegiatan Kapal Pemuda Asia Tenggara ini adalah Homestay, dimana seluruh peserta Program SSEAYP 2014 akan ditempatkan/dititipkan selama kurang lebih tiga hari dua malam berada diantara 170 Keluarga Angkat yang berlokasi di Kota Surabaya dan sekitarnya. Tujuan Homestay ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta SSEAYP agar mengalami tatacara kehidupan yang berbeda, memahami dan mendalami masyarakat sekitar. Prinsip penyelenggaraan Homestay ini adalah menghormati nilai-nilai kebudayaan yang berbeda.

Pertemuan atau sosialisasi Program Keluarga Angkat SSEAYP yang pertama kali diselenggarakan pada hari Sabtu yang lalu tanggal 11 Oktober 2014 pada waktu dan tempat yang sama. Berbeda peserta yang diundang, dengan tujuan tersosialisasinya program Homestay ini secara merata di lapisan masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya. Pada pertemuan yang kedua ini, Pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga yang hadir adalah Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Deputi Peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Suyadi Pawiro dan Cecep Sumarna, serta didampingi Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM dan Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM.

dr. ERA NURISSAMA
Anggota SSEAYP International Indonesia
Pengantar maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan disampaikan lebih dahulu oleh Kepala Bidang Pengembangan Aktivitas Pemuda Dispora Provinsi Jawa Timur, Drs. Didiek Dwijanto, MM, kemudian selanjutnya pengantar penyampaian program SSEAYP Tahun 2014 disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Penelusuran Pemuda Deputi Peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Suyadi Pawiro. Sedangkan penjelasan teknis terkait dengan Program SSEAYP Tahun 2014 disampaikan secara lugas oleh dr. Era Nurissama sebagai anggota SSEAYP International Indonesia (SII) alumnus program SSEAYP Tahun 2010. Salah satunya juga yang disampaikan adalah terkait dengan persyaratan Homestay (Host Family) adalah terkait dengan (1) Keluarga angkat memiliki standar norma dan taraf hidup yang mampu menerima peserta (2) Berkualuarga dan berumur lebih tua dari peserta (3) Mampu dan bersedia menampung dua sampai empat orang peserta, setidaknya berjenis kelamin sama (4) Peserta pria dan wanita boleh tinggal bersama dalam satu keluarga, asalkan tinggal pada kamar yang berbeda dan minimal dua peserta wanita dalam satu keluarga (5) diharapkan terdapat anak yang sebaya di kelaurga tersebut (6) setidaknya ada satu anggota yang bisa berbahasa Inggris (7) Disarankan rumah tinggal host family dalam jarak paling jauh 1,5 jam perjalanan dari pelabuhan dimana kapal berlabuh untuk kemudahan evakuasi jika terjadi sesuatu yang bersifat emergency dengan peserta (8) Bersedia menampung dan memfasilitasi peserta selama homestay kurang lebih 3 hari 2 malam secara sukarela (tanpa imbalan dari panitia/pemerintah).

Kegiatan ini berakhir pada pukul 12.30 wib, dan belum banyak undangan yang berkeinginan menjadi Keluarga Angkat SSEAYP Tahun 2014.