Jumat, 31 Oktober 2014

Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tahun 2014



Narasumber :
Buku Panduan Jambore Pemuda Indonesia Tahun 2014 Deputi Bidang Pemberdayaan Kemenpora RI Tahun 2014

Jambore Pemuda Indonesia (JPI) adalah kegiatan kemah yang diikuti oleh perwakilan pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia serta perwakilan dari negara sahabat. Kegiatan ini diselenggarakan selama delapan hari dan turut serta memeriahkan puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP).

Pada tahun 2014 ini, puncak peringatan HSP maupun JPI telah ditetapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai dengan surat keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia nomor : 0053SK.MENPORA/DI-2/II/2014 tentang Tuan Rumah Penyelenggaraan Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 86 dan Jambore Pemuda Indonesia Tayhun 2014.

Melalui surat keputusan menteri itu pula, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, selaku Kepala Pemerintahan di Daerah Yogyakarta ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan JPI dan HSP. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melalui Balai Pemuda dan Olahraga (BPO), bersama-sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyusun kepanitiaan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan JPI dan HSP.

Dalam penyelenggaraan Jambore Pemuda Indonesia Tahun 2014 telah ditetapkan lokasinya yaitu di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan, serta telah disusun rencana kegiatannya, sesuai dengan petunjuk pelaksana Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Provinsi Tahun 2014 yang diterbitkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Seluruh perencanaan yang telah dilaksanaan diharapkan mempu mewujudkan tujuan diselenggarakannya Jambore Pemuda Indonesia, yaitu mewujudkan pemuda yang mampu mengembangkan dirinya melalui proses interaksi dengan budaya lokal yang dikembangkan oleh masyarakat. Sehingga dalam perencanaan disusun kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan proses interaksi, dialog, kerjasama, dan pemecahan masalah bersama diantara pemuda yang berbeda latar belakang, kelompok, golongan, suku, agama, dan etnis tertentu sehingga para pemuda dapat mengembangkan kearifan untuk dapat menerima perbedaan yang menjadikannya sebagai kekuatan bersama untuk membangun bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar